Hati ini menangis lagi.
Untuk kesekian kalinya, tidak terkira dengan jari.
Meskipun bibirku mengukir senyuman, tetapi hati aku disiat dengan
kesedihan.
Hanya Tuhan yang tahu betapa beratnya beban yang aku tanggung.
Aku lemah.
Jatuh, tersungkur tanpa disedari oleh mereka yang berada
disekililingku.
Aku rebah.
Udara terasa hilang, membuat aku melayang mencari secarik udara
untukku bertahan.
Ya Allah
Dalam kelam aku tersedar
Ku sebut nama Mu, Allah Allah Allah
Ku ulang lagi, Allah Allah Allah Allah Allah Allah.
Hati aku diusik sebak, membuat hati ini menangis lagi.
Tangisku kali ini lebih deras, sederas sungai yang mengalir laju.
Aku malu, malu pada Tuhan Sekalian Alam.
Kenapa aku lemah sedangkan aku punya Tuhan?
Pesoalan ini berlegar difikiranku, membuatku tertunduk bisu, diam
seribu bahasa.
Aku punya Tuhan, aku punya Allah, aku harus kuat.
Aku harus kuat, aku harus kuat, aku harus kuat, aku harus kuat.
Aku usapkan segala tangisan yang mengalir dihatiku, ku bersihkan
hatiku dari segala kesedihan.
Aku bangun, dengan semangat yang datang mengalir dari Allah, Tuhan
Yang Maha Esa.
Bibirku mengukir senyuman, senyuman yang datang dari hati yang
bahagia.
Ku jalani hariku dengan setiap detik hati ini berpaut pada Allah.
Allah Allah Allah, aku tersenyum bahagia lagi.
Terima kasih Ya Allah atas segalanya, atas setiap sesuatu yang Kau
berikan.
Dari aku dilahirkan dari perut ibuku sehingga berdirinya aku
sekarang.
Ku pandang langit sambil memuji kebesaran-Mu.
0 comments:
Post a Comment